Alat komunikasi memiliki peran penting bagi nelayan saat berlayar, terutama
ketika memasuki kawasan blank spot. Kondisi ini menyulitkan nelayan untuk
berkomunikasi, termasuk dalam situasi darurat atau kecelakaan di laut. Kurangnya
alat komunikasi yang handal juga menghambat proses evakuasi dan koordinasi,
sehingga dibutuhkan solusi untuk mengatasi masalah ini. Sebagai solusi, dirancang
sistem komunikasi berbasis teknologi Long Range (LoRa) yang memungkinkan
pertukaran informasi seperti pesan dan koordinat kapal. Sistem dirancang dalam
tiga komponen utama, yaitu perangkat pemancar, perangkat penerima, dan aplikasi
mobile. Perangkat pemancar dibawa oleh nelayan saat melaut untuk mengirimkan
pesan dan sinyal darurat, sementara perangkat penerima ditempatkan di pesisir
untuk menerima dan merespon informasi tersebut. Komunikasi antar perangkat
dilakukan secara point-to-point menggunakan modul LoRa. Aplikasi mobile
dikembangkan sebagai user interface yang memungkinkan pengiriman dan
penerimaan pesan secara langsung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem ini
dapat beroperasi dengan jarak maksimum 1,2 km di laut, ini menunjukkan bahwa
sistem yang dirancang belum cukup efektif untuk diaplikasikan di laut lepas. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu atenuasi dan absorpsi gelombang
elektromagnetik oleh air laut, kecepatan pergerakan kapal yang berdampak pada
kestabilan komunikasi, serta ketinggian antena yang digunakan selama pengujian.
Oleh karena itu diperlukan pengembangan lebih lanjut agar sistem lebih optimal.
Kata kunci: blank spot, Long Range (LoRa), point-to-point, aplikasi mobile, user
interface