PT XYZ merupakan perusahaan daerah air minum yang sedang menghadapi tantangan di tengah peningkatan jumlah pelanggan. Meskipun telah menggunakan alat bantu berbasis teknologi seperti Streaming Current Monitor (SCM) untuk mengendalikan proses produksi secara real-time, efektivitas pada produksi secara keseluruhan belum mencapai tingkat yang diharapkan. Hal ini tercermin dari nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang selama periode November 2024 hingga Maret 2025 hanya mencapai rata-rata 73.50%, berada di bawah standar ideal sebesar 85%. Nilai tersebut mengindikasikan adanya pemborosan dan gangguan proses yang berdampak pada kestabilan mutu air hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya nilai OEE dan merumuskan usulan perbaikan guna meningkatkan efektivitas peralatan produksi. Dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control), analisis dilakukan melalui identifikasi Six Big Losses dan simulasi sistem dinamik untuk mengevaluasi dampak dari penerapan usulan perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa equipment failure merupakan penyumbang kerugian terbesar dan tahapan DMAIC mampu mengarahkan analisis secara sistematis, terutama pada fase improve yang menghasilkan usulan perbaikan berdasarkan aspek yang memengaruhi kerugian. Dari simulasi yang dilakukan terhadap rencana perbaikan, ditunjukkan adanya potensi peningkatan nilai OEE secara bertahap. Penerapan rencana tersebut memberikan gambaran bahwa perbaikan terarah dapat memperbaiki efektivitas peralatan produksi secara keseluruhan. Rencana implementasi perbaikan difokuskan pada penguatan aspek operasional yang relevan berkaitan dengan sumber kerugian terbesar, guna menciptakan proses produksi yang lebih stabil dan berkelanjutan.