Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh silent treatment terhadap kualitas komunikasi interpersonal dalam hubungan persahabatan di kalangan mahasiswa Universitas Telkom Bandung. Silent treatment, yang merupakan bentuk pengabaian komunikasi, dapat memiliki dampak signifikan pada dinamika hubungan antar individu. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa praktik silent treatment menyebabkan penurunan kedalaman komunikasi antara teman, munculnya jarak emosional, serta kerusakan kepercayaan dan keterbukaan. Dalam kerangka teori penetrasi sosial, efek silent treatment berdampak pada proses pengungkapan diri (self-disclosure) dan pembentukan keintiman dalam hubungan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemulihan komunikasi pasca silent treatment memerlukan usaha dan waktu yang tidak sedikit. Hal ini menekankan pentingnya kesadaran emosional dalam mengelola konflik. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kesadaran emosional di kalangan mahasiswa, pengembangan keterampilan komunikasi yang efektif, serta penghindaran silent treatment sebagai strategi penyelesaian konflik yang lebih konstruktif. Dengan memahami dampak negatif dari silent treatment, diharapkan individu dapat lebih bijaksana dalam berkomunikasi dan menjaga hubungan persahabatan yang sehat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan teori komunikasi interpersonal dan praktik hubungan sosial di lingkungan akademis.
Kata kunci: Komunikasi interpersonal, silent treatment, hubungan persahabatan.