Mata uang kripto mengalami pertumbuhan pesat dan menjadi instrumen investasi yang semakin diminati, termasuk di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Solana (SOL) muncul sebagai salah satu aset kripto yang menonjol karena efisiensi teknologi dan cakupan skala yang tinggi. Namun, penelitian yang mengkaji keterkaitan antara variabel ekonomi makro domestik terhadap performa aset global seperti SOL masih terbatas. Oleh karen itu, penelitian ini ingin menganalisis pengaruh variabel ekonomi makro Indonesia terhadap tingkat pengembalian aset kripto Solana (SOL).
Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode regresi linier berganda sebagai pendekatan deskriptif. Pasokan rupiah (M2), suku bunga acuan Bank Indonesia, tingkat inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi variabel independen utama. Penulis menggunakan data time series bulanan dari Juni 2020 hingga Maret 2025. Penulis menggunakan laman resmi Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), dan laman Coinmarketcap sebagai data acuan. Penulis melakukan uji asumsi klasik untuk memastikan validitas model, kemudian dilakukan uji t dan uji F untuk menilai pengaruh masing-masing variabel secara parsial dan simultan terhadap return SOL.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pasokan rupiah dan suku bunga berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian SOL secara parsial. Di sisi lain, tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian SOL. Kedua, variabel ekonomi makro berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian SOL secara simultan.