Kasus Vina di Cirebon sempat menarik perhatian publik karena dugaan kejanggalan dalam proses penyidikan, termasuk kemungkinan salah tangkap terhadap tersangka. Meskipun eksposurnya telah mereda, pemberitaan intensif oleh media arus utama seperti Kompas menghadirkan konteks yang relevan untuk menelaah bagaimana konstruksi realitas dibentuk melalui strategi framing media. Penelitian ini berada dalam paradigma kritis dan bertujuan untuk memahami konstruksi framing media dalam pemberitaan Kompas mengenai kasus tersebut. Data diperoleh melalui dokumentasi tujuh artikel berita dan wawancara dengan jurnalis dari institusi media terkait. Pendekatan kualitatif digunakan dengan metode framing model Pan dan Kosicki, yang mencakup struktur sintaksis, skrip, dan tematik. Narasi dibangun secara berbeda di antara platform Kompas.com dan Kompas.id, menyesuaikan dengan karakteristik audiens dan gaya penyampaian masing-masing. Pemilihan narasumber, kutipan, dan penekanan pada aspek tertentu seperti hukum atau emosi dilakukan secara strategis untuk membingkai isu. Temuan menunjukkan bahwa konstruksi framing dalam pemberitaan Kompas tidak hanya merefleksikan strategi editorial yang disesuaikan dengan karakter platform digital, tetapi juga memperlihatkan bagaimana media mengarahkan cara pandang publik terhadap isu keadilan melalui pilihan naratif yang spesifik.