Financial distress adalah keadaan keuangan yang buruk di mana sebuah perusahaan menghadapi masalah dengan aliran kasnya dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban utangnya. Identifikasi dini terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi financial distress sangat penting untuk mencegah risiko keuangan dan meningkatkan keberlanjutan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate governance dan institutional ownership, terhadap financial distress pada Perusahaan Sektor Barang Konsumen Non-Primer Sub-Sektor Tekstil yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2023.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan regresi data panel. Data sekunder dikumpulkan dari laporan tahunan perusahaan tekstil selama periode 2017–2023. Teknik sampling yang dilakukan yaitu purposive sampling didapatkan sebanyak 9 perusshaan sehingga total observasi pada penelitian ini berjumlah 63.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris independen, komite audit (ukuran), keberagaman gender dan institutional ownership dengan variabel kontrol profitabilitas, firm size dan leverage memberikan pengaruh secara simultan terhadap financial distress. Secara parsial, variabel independen dewan komisaris independen, komite audit (ukuran), keberagaman gender dan institutional ownership dengan variabel kontrol profitabilitas dan leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress. Sedangkan firm size berpengaruh terhadap financial distress.
Meskipun dalam penelitian ini variabel corporate governance serta institutional ownership tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap financial distress. Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik tetap penting sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan usaha. Praktik tata kelola yang konsisten dapat memperkuat reputasi perusahaan dan menjaga kepercayaan investor dalam jangka panjang, meskipun tidak secara langsung menurunkan risiko financial distress.
Kata kunci: Dewan Komisaris Independen, Financial Distress, Institutional Ownership, Keberagaman Gender dan Komite Audit