Kekerasan terhadap perempuan masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama di wilayah yang masih kuat dipengaruhi oleh budaya patriarki. Budaya ini menempatkan laki-laki pada posisi dominan dan membuka ruang bagi terjadinya tindakan diskriminatif, penindasan, serta kekerasan terhadap perempuan, baik dalam bentuk fisik, verbal, psikologis, maupun ekonomi. Kondisi ini tidak hanya melanggar hak asasi perempuan, tetapi juga menjadi penghambat terciptanya masyarakat yang adil dan setara. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk kekerasan berbasis gender. Penelitian ini menggunakan penyutradaraan film pendek sebagai upaya visualisasi untuk menggambarkan realitas kekerasan terhadap perempuan dan mengubah cara pandang masyarakat, khususnya di lingkungan kerja. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan studi literatur, penelitian ini bertujuan menampilkan representasi nyata pengalaman perempuan serta membangun empati publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih sering terjadi dan belum tertangani secara optimal. Melalui film pendek diharapkan menjadi langkah efektif sebagai media edukasi dalam isu ini serta mendorong perubahan sosial yang lebih berpihak pada keadilan gender.