Konten Peringatan Darurat Garuda Biru di akun Instagram Narasi TV dipilih sebagai objek penelitian karena merepresentasikan bentuk kritik visual terhadap kemunduran demokrasi di Indonesia yang marak dibicarakan publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana konstruksi wacana dalam konten tersebut menggambarkan dinamika politik menggunakan model Analisis Wacana Kritis Teun A. van Dijk. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis untuk menelaah struktur makro, superstruktur, dan mikro dari wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten ini tidak hanya menyampaikan pesan simbolik melalui visual burung Garuda berlatar biru dan frasa “Peringatan Darurat,” tetapi juga menciptakan ruang perlawanan terhadap dominasi kekuasaan politik yang tidak transparan. Pada level kognisi sosial, wacana ini memperlihatkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap ketidakadilan politik struktural. Narasi TV sebagai media independen membangun ruang diskursif yang mendorong partisipasi publik dalam mengkritik sistem kekuasaan melalui media sosial. Simbolisasi visual dalam konten ini membuktikan bahwa media digital dapat menjadi alat strategis dalam komunikasi politik dan penguatan demokrasi yang lebih adil dan terbuka.
Kata Kunci: Analisis Wacana Kritis, Dinamika Politik Indonesia, Peringatan Darurat Garuda Biru