Setiawan Sabana dikenal sebagai seniman grafis dan seniman kertas yang konsisten mengeksplorasi medium kertas sebagai ekspresi artistik. Meskipun pemikirannya banyak tertulis dalam karyanya, sosoknya sendiri jarang terdokumentasikan. Minimnya arsip dan akses terhadap narasi kehidupannya membuat sosoknya kurang dikenal publik. Penelitian ini merespons hal tersebut dengan merancang film dokumenter sebagai medium arsip untuk mengenalkan sosok Setiawan Sabana melalui sudut pandang orang-orang terdekatnya. Metode yang digunakan mencakup studi pustaka, observasi, wawancara, serta analisis terhadap karya sejenis. Film ini dirancang melalui tiga tahap, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi dengan pendekatan ekspositoris. Dokumenter ini menunjukkan bahwa arsip visual tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan data, tetapi juga sebagai ruang refleksi dan apresiasi. Hasilnya adalah film dokumenter yang menjembatani ingatan kolektif dan pelestarian nilai-nilai estetika secara kontekstual dan emosional.