Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi intrapersonal perempuan dewasa muda yang tidak memiliki ayah dalam memilih pasangan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan, secara holistik dan deskriptif. Penelitian ini berfokus pada bagaimana komunikasi intrapersonal terbentuk pada perempuan dewasa muda yang mengalami tidak memiliki ayah karena ditelantarkan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan lima informan kunci (perempuan berusia 18-25 tahun yang hidup tanpa figur ayah) dan satu informan ahli (psikolog). Temuan penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi intrapersonal melibatkan empat tahap utama: sensasi, persepsi, memori, dan pemikiran. Ketidakhadiran figur ayah, baik secara fisik maupun emosional, memicu respons emosional seperti kekosongan, kekecewaan, hilangnya kepercayaan diri, dan ketakutan. Sensasi-sensasi ini membentuk persepsi mereka tentang peran seorang ayah, yang sering kali mengarah pada ingatan yang negatif atau tidak lengkap. Namun, melalui tahap berpikir, para perempuan ini terlibat dalam refleksi yang mendalam, mengubah luka emosional masa lalu menjadi fondasi untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih realistis di masa depan. Proses ini menunjukkan kemampuan mereka untuk secara selektif memilih pasangan berdasarkan pemahaman diri dan kebutuhan emosional yang lebih matang, bergerak menuju penyembuhan diri dan pembentukan identitas.