Adanya aplikasi bumble sebagai aplikasi jejaring sosial menjadi terobosan komunikasi terbaru untuk dapat membangun pertemanan atau hubungan relasi lainnya. Fenomena penggunaan bumble ini didasarkan menyadari bahwa saat ini banyak individu membangun relasi pertemanan di media sosial, khususnya melalui jejaring sosial, dengan menampilkan citra diri tertentu agar menarik perhatian. Proses representasi diri ini mempengaruhi cara individu membangun komunikasi digital, dan hingga kini belum terkait representasi diri dalam konteks pertemanan di aplikasi bumble. Tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis representasi diri pengguna bumble dalam membangun pertemanan. Fokus penelitian ini yaitu pada norma representasi diri yaitu norma sosial dan norma personal. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Penelitian ini didukung dengan informan ahli yaitu ahli psikolog pengembangan diri dan juga informan kunci yaitu para pengguna bumble. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada para pengguna bumble yang melakukan representasi dirinya dengan berusaha menampilkan penampilan yang menarik. Penampilan yang menarik dilakukan dengan memperhatikan norma sosial dan norma personal. Norma sosial dinilai menjadi bagian yang penting dalam memberikan kenyamanan pengguna bumble lainnya. Dan norma personal didapatkan menjadi startegi yang digunakan oleh pengguna bumble dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain.
Kata Kunci: Bumble, Norma Sosial, Norma Personal, Representasi Diri, Pertemanan