Implementasi budaya HEI di Universitas Telkom telah berada pada tahapan “Living and Loving”, artinya nilai-nilai HEI telah menjadi bagian dari perilaku keseharian pegawai, serta mencerminkan rasa memiliki terhadap institusi dengan bekerja sesuai dengan nilai-nilai intitusi, khususnya di ruang lingkup Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) Universitas Telkom. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum implementasi nilai HEI sudah berjalan baik dan telah melekat dalam keseharian civitas akademika. Dengan budaya kerja kolaboratif yang mencerminkan nilai Harmony, budaya kerja mengerjakan secara totalitas yang mencerminkan Excellence, dan budaya kerja jujur serta disipin yang mencerminkan nilai Integrity. Dalam mencapai keberhasilan implementasi budaya, Universitas Telkom telah menumbuhkan budaya yang mengakar dari level top-down, yaitu terdapat peran dari Culture Leader hingga Culture Booster sebagai ujung tombak aktivasi budaya dalam mencontohkan implementasi budaya HEI di lingkungan Universitas Telkom khusunya di ruang lingkup Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS), termasuk pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dianalisis berdasarkan konsep tiga lapisan budaya organisasi dari Edgar H. Schein (2017) yaitu artefak, nilai, dan asumsi dasar. Hasil penelitian menunjukkan implementasi budaya HEI (Harmony, Excellence, Integrity) di Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Universitas Telkom berjalan baik karena didukung oleh struktur penggerak budaya yang disebut KIPAS Budaya, yang terdiri dari Culture Leader, Culture Champion, Culture Management Team, Culture Agent, hingga Culture Booster yang juga diterapkan di ruang lingkup Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial (FKS) Universitas Telkom.
Kata Kunci: Budaya Organisasi, Kolaboratif, Partisipatif