Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana komunikasi intrapersonal terjadi pada remaja akhir yang tumbuh tanpa figur ayah di Kota Kuningan. Komunikasi intrapersonal merujuk pada proses berpikir dan berbicara dalam diri sendiri, yang mencakup sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Tanpa adanya figur ayah dipandang sebagai pengalaman emosional yang turut membentuk cara remaja akhir memaknai diri, menjalin relasi dengan lingkungan, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif, melalui wawancara mendalam terhadap enam informan utama dan satu informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanpa adanya figur ayah hadir dalam bentuk sensasi emosional seperti kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan persepsi yang beragam terhadap figur ayah serta memori yang ikut menyusun dinamika batin dan proses berpikir reflektif. Dalam proses komunikasi intrapersonal, terlihat keberagaman corak kelekatan berdasarkan tiga tipe, yaitu secure, resistant, dan avoidant attachment. Setiap informan menjalani pengalaman yang berbeda-beda, dan dari pengalaman tersebut terlihat bagaimana remaja akhir membentuk identitas dan menyusun pemahaman terhadap diri serta kehidupannya secara mandiri.
Kata kunci: Komunikasi Intrapersonal, Remaja Akhir, Tanpa figur ayah, Komunikasi diri