Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas masih kompleks, meskipun telah diterapkan pendekatan circular economy melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Salah satu tantangan utama adalah rendahnya keterlibatan perempuan, padahal mereka memiliki potensi besar dalam mendukung proses pengelolaan sampah dari pemilahan hingga daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model konseptual dan memberikan rekomendasi peningkatan peran perempuan dalam pengelolaan TPST berbasis circular economy. Pendekatan yang digunakan adalah Theory of Planned Behavior (TPB) dengan 6 konstruk: Peran Perempuan, Sikap, Norma Subjektif, Persepsi Kontrol Perilaku, Niat, dan Circular Economy Behaviour. Data dikumpulkan melalui survei terhadap pekerja perempuan di TPST dan dianalisis menggunakan metode SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat perempuan, sedangkan sikap tidak berpengaruh, yang mengindikasikan masih adanya hambatan struktural meski terdapat pandangan positif. Penelitian ini merekomendasikan kebijakan yang ramah gender, pelatihan berbasis kompetensi, serta kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang adil dan berkelanjutan.