Industri manufaktur skala kecil dan menengah kerap menghadapi tantangan dalam pengelolaan rantai pasok yang efisien. UD Trisakti, produsen shuttlecock lokal, mengalami permasalahan seperti keterlambatan bahan baku, ketidakakuratan perencanaan produksi, serta keterlambatan pengiriman ke konsumen. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan performa dalam aspek ketepatan waktu, efisiensi biaya, dan keandalan proses. Penelitian ini menganalisis kinerja rantai pasok menggunakan kerangka kerja Supply Chain Operation Reference Digital Standard (SCOR DS). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan diagram fishbone untuk mengidentifikasi akar masalah. Rekomendasi perbaikan disusun berdasarkan indikator kinerja pada proses pengadaan, perencanaan, produksi, distribusi, pengembalian produk. Sebuah rencana implementasi berbasis proyek juga dikembangkan guna memastikan perbaikan bersifat aplikatif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok UD Trisakti berada pada kategori sedang. Namun, peningkatan dapat dicapai melalui perencanaan berbasis data, sistem pemantauan digital, dan evaluasi rutin rantai pasok. Rekomendasi yang disusun telah divalidasi dan memberikan peta jalan yang praktis bagi perbaikan operasional industri shuttlecock.