Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang yang banyak dijalankan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) salah satunya adalah Budidaya Jamur Tiram Barokah. Permasalahan utama dalam proses budidaya adalah pemantauan suhu dan kelembapan kumbung yang masih dilakukan secara manual, mengandalkan intuisi tanpa pencatatan atau sensor, sehingga mengakibatkan ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan perawatan dan berisiko menurunkan hasil panen. Selain itu, rendahnya literasi digital dan keterbatasan biaya operasional menjadi hambatan utama dalam adopsi teknologi oleh pelaku UMKM. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini mengembangkan dashboard monitoring digital twin dengan visualisasi data menggunakan platform cloud gratis, Google Looker Studio. Data lingkungan dikumpulkan melalui sensor IoT dan disimpan dalam sistem basis data PostgreSQL. Proses pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall dan evaluasi dilakukan menggunakan instrumen Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) untuk menilai kemudahan penggunaan sistem bagi pengguna non-teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dashboard mampu menampilkan data suhu dan kelembapan secara real-time, grafik historis, informasi fase pertumbuhan jamur, serta rekomendasi perawatan. Skor rata-rata keseluruhan dari PSSUQ sebesar 1,63 mengindikasikan tingkat kepuasan pengguna yang sangat baik. Dashboard yang dibangun tidak hanya mendukung pemantauan kondisi budidaya secara efisien, tetapi juga tetap mudah digunakan oleh pelaku UMKM. Kehadiran dashboard ini diharapkan dapat menjadi awal bagi penerapan teknologi berbasis data dalam praktik budidaya jamur tiram, sehingga proses perawatan dapat dilakukan secara lebih tepat dan berkelanjutan.
Kata kunci – budidaya jamur tiram, cloud platform, dashboard monitoring, digital twin, IoT, UMKM, visualisasi data