Kecurangan laporan keuangan merupakan isu krusial yang dapat mengganggu stabilitas sektor keuangan dan merusak kepercayaan publik terhadap entitas bisnis. Bank BUMN memiliki peran penting dalam sistem keuangan nasional, sehingga praktik pelaporan keuangan yang jujur dan transparan menjadi kebutuhan mendesak. Namun, berbagai temuan pelanggaran dan manipulasi dalam pelaporan keuangan menandakan masih lemahnya pengawasan internal dan mekanisme tata kelola perusahaan. Salah satu pendekatan untuk mendeteksi potensi kecurangan adalah dengan memanfaatkan model F-Score, yang mengukur kemungkinan terjadinya kecurangan melalui indikator keuangan tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh mekanisme Good Corporate Governance (GCG) terhadap kecurangan laporan keuangan pada Bank BUMN yang terdaftar di BEI periode 2017–2023, dengan menggunakan model F Score sebagai alat deteksi kecurangan. Mekanisme GCG yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi kualitas audit eksternal, efektivitas komite audit, dan dewan komisaris independen dengan variabel kontrol ukuran perusahaan dan leverage secara simultan dan parsial pada perbankan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2023. Objek penelitian ini adalah perbankan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2023. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling yang menghasilkan 28 data observasi, terdiri dari 4 sampel penelitian dengan periode observasi selama tujuh tahun. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan, laporan keuangan auditan, laporan tata kelola perusahaan, dan situs resmi BEI. Kemudian dianalisis dengan metode regresi logistic menggunakan software SPSS 26.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas audit eksternal, efektivitas komite audit, dan dewan komisaris independen berpengaruh secara simultan terhadap indikasi manipulasi laporan keuangan dengan ukuran perusahaan serta leverage sebagai variabel kontrol. Secara parsial, kualitas audit eksternal, efektivitas komite audit, dan dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap indikasi manipulasi laporan keungan.
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan serta menjadi sumber informasi bagi akademisi, regulator, dan investor dalam pengambilan keputusan. Keterbatasan penelitian ini terletak pada periode dan sampel yang terbatas. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain yang relevan untuk topik manipulasi laporan keuangan, proxy yang berbeda dan memperluas cakupan periode serta objek penelitian untuk mendapatkan hasil statistik yang lebih baik.
Kata Kunci: Bank BUMN, F-Score, Good Corporate Governance, Indikasi manipulasi laporan keuangan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan serta menjadi sumber informasi bagi akademisi, regulator, dan investor dalam pengambilan keputusan. Keterbatasan penelitian ini terletak pada periode dan sampel yang terbatas. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel lain yang relevan untuk topik manipulasi laporan keuangan, proxy yang berbeda dan memperluas cakupan periode serta objek penelitian untuk mendapatkan hasil statistik yang lebih baik.
Kata Kunci: Bank BUMN, F-Score, Good Corporate Governance, Indikasi manipulasi laporan keuangan