Dengan pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan e-wallet semakin populer, khususnya di kalangan Generasi Z di Jakarta. Bank Indonesia (2023) menyatakan bahwa digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi ekonomi, sementara survei KIC dan Zigi (2021) menunjukkan 68% Pemanfaatan layanan dompet digital di kalangan generasi Z di Jakarta sebagai sistem pembayaran utama. Riset ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor utama yang memengaruhi keputusan Generasi Z di Jakarta ketika memanfaatkan e-wallet, seperti kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi manfaat (Perceived Usefulness), dan niat perilaku (Behavioral Intention to Use). Metode kuantitatif digunakan dengan mengumpulkan data melalui kuesioner berbasis skala Likert dari 183 individu yang dijadikan responden secara purposive sampling. Sebagai landasan teori, penelitian ini mengadopsi Technology Acceptance Model (TAM) dan menggunakan PLS-SEM untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Usefulness dan Perceived Ease of Use secara signifikan memengaruhi niat menggunakan e-wallet. Niat (BIU) juga berperan sebagai mediator penting antara persepsi pengguna dan penggunaan aktual, meskipun BIU tidak memediasi pengaruh kemudahan penggunaan terhadap penggunaan aktual secara langsung. Perceived Usefulness terbukti menjadi faktor paling dominan dalam menentukan niat serta kebiasaan dalam memanfaatkan e-wallet. Kesimpulannya, penelitian ini menguatkan validitas model TAM sekaligus memberikan pemahaman empiris mengenai adopsi teknologi digital di kalangan Generasi Z urban yang aktif menggunakan e-wallet.