Kenaikan biaya atau over budget merupakan salah satu permasalahan umum yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi, termasuk dalam proyek renovasi. PT XYZ, sebagai perusahaan yang bergerak di proyek konstruksi, mengalami permasalahan tersebut pada proyek renovasi PAUD, dengan deviasi anggaran mencapai 9.79% dari Rencana Anggaran Biaya (RAB). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko penyebab over budget dan merancang strategi mitigasi yang relevan menggunakan pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukan terdapat 153 risiko yang teridentifikasi, ditetapkan bahwa risiko dengan nilai RPN di atas 30 menjadi prioritas penanganan. Hasilnya, terdapat 15 risiko utama dan termasuk dalam kategori high risk. Analisis menunjukan bahwa sebagian besar risiko berasal dari tahap perencanaan, seperti hasil survei kondisi existing yang kurang lengkap dan akurat, perubahan desain saat pelaksanaan, hingga proses pengadaan material yang tidak dilakukan quality control. Dari sisi tenaga kerja, risiko muncul akibat ketidaksesuaian jam kerja dan hasil pekerjaan yang tidak memenuhi spesifikasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan risiko pada proyek sejenis di masa mendatang.
Kata kunci: Over budget, manajemen risiko, FMEA, proyek renovasi, konstruksi