Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, kinerja keuangan menjadi salah satu indikator utama yang diperhatikan oleh investor dalam menilai prospek suatu perusahaan. Salah satu ukuran yang umum profitabilitas yang digunakan adalah return on asset (ROA), yang mencerminkan tingkat pengembalian didasarkan atas aset perusahaan. Selain modal fisik dan finansial, modal intelektual juga berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan. Intellectual Capital, yang terdiri dari Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA), telah banyak diteliti dalam kaitannya dengan kinerja perusahaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif verifikatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh VACA, VAHU, STVA terhadap kinerja perusahaan yang diukur menggunakan ROA, serta mengeksplorasi peran pertumbuhan penjualan perusahaan sebagai variabel moderasi. Data penelitian yang digunakan adalah 60 perusahaan sektor energi tahun 2019-2023 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi panel dan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, VACA dan VAHU berpengaruh signifikan positif terhadap ROA, sedangkan STVA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, hasil uji moderasi menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan (SGR) mampu memperkuat pengaruh VACA dan STVA terhadap ROA, namun tidak signifikan dalam memoderasi hubungan antara VAHU dan ROA. Temuan ini mengindikasikan bahwa efisiensi penggunaan modal fisik dan pengelolaan sumber daya manusia merupakan faktor kunci dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan sektor energi, dan peran modal struktural menjadi lebih efektif ketika perusahaan mengalami pertumbuhan. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis dalam pengembangan kajian Intellectual Capital serta rekomendasi manajerial bagi perusahaan untuk lebih fokus dalam pengelolaan aset intelektual sebagai sumber daya strategis. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam menilai prospek keuangan perusahaan melalui pendekatan non-keuangan yang lebih komprehensif.