Penelitian ini dilatarbelakangi oleh urgensi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif dalam penyelenggaraan ibadah haji, mengingat peran strategis petugas haji dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Kompleksitas penyelenggaraan haji, jumlah jamaah yang besar, dan tingginya proporsi jamaah lanjut usia menuntut adanya sistem seleksi, pelatihan, dan evaluasi yang terstruktur serta profesional. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) Kementerian Agama RI menjadi garda terdepan dalam memastikan kualitas pelayanan haji, yang keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh pengelolaan SDM yang tepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam proses pengelolaan SDM petugas haji mulai dari tahap perencanaan kebutuhan, rekrutmen, pelatihan, penempatan, hingga evaluasi kinerja, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap faktor pendukung yang berperan dalam keberhasilan pelaksanaan tugas petugas haji di lapangan. Fokus utama diarahkan pada upaya peningkatan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas proses pengelolaan SDM, sehingga dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan strategi studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber kunci, observasi langsung, dan telaah dokumen resmi. Analisis data dilakukan secara tematik untuk menemukan pola, makna, dan keterkaitan antar temuan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti menggali pengalaman subjektif para pelaku, memahami dinamika kebijakan, serta mengidentifikasi gap antara regulasi dan implementasi di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses seleksi petugas haji dilakukan secara berlapis, mencakup seleksi administrasi, tes berbasis komputer, wawancara, dan penilaian kompetensi lapangan. Pelatihan diberikan secara terpusat dengan fokus pada kesiapan teknis, mental, dan komunikasi pelayanan. Evaluasi kinerja dilakukan secara berkelanjutan sejak tahap pelatihan hingga pelaksanaan tugas di Arab Saudi, menggunakan monitoring harian, supervisi langsung, dan dokumentasi visual. Faktor pendukung keberhasilan meliputi kelengkapan administrasi, kompetensi personal, kesiapan teknologi, dan koordinasi antar lembaga.
Tantangan yang dihadapi mencakup keterbatasan integrasi sistem digital, perbedaan kualitas individu, minimnya pedoman teknis terperinci, serta kendala eksternal seperti cuaca ekstrem dan kebijakan kuota haji. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan transparansi proses seleksi, penguatan pelatihan berbasis kompetensi, pengembangan indikator kinerja terukur, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penguatan manajemen SDM di sektor pelayanan publik berbasis keagamaan, khususnya dalam konteks penyelenggaraan ibadah haji.
Kata Kunci: Manajemen Sumber Daya Manusia, Petugas Haji, Seleksi, Pelatihan, Evaluasi Kinerja, Tantangan, Pelayanan Publik, Kompetensi