Tingginya konsumsi brownies di Indonesia mendorong peningkatan kebutuhan bahan baku seperti cokelat dan tepung terigu. Sementara itu, Indonesia masih bergantung pada impor biji kakao dan gandum yang jumlahnya terus meningkat. Penelitian tahun 2024 di Jakarta juga menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit celiac di kalangan populasi berisiko tinggi akibat konsumsi gluten dari gandum. UMKM Battenberg Tiga Indonesia dari Bandung hadir melalui inovasinya sebagai artisan brownies bebas gluten dan menggunakan biji kakao berkualitas tinggi bernama Java Criollo. Namun, branding Battenberg belum menarik perhatian masyarakat lokal karena identitas visual yang belum kuat sebagai ciri khas mencerminkan pesan nilai brand dan kerap menimbulkan kesalahan presepsi sebagai brand impor. Maka dari itu, perancangan rebranding dibuat guna meningkatkan Brand Awareness Battenberg Tiga Indonesia sebagai brownies bebas gluten dari Bandung. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah pendekatan kualitatif berupa observasi, wawancara, studi pustaka, dan kuesioner. Hasil perancangan berupa identitas visual yang diaplikasikan dalam logo baru, desain kemasan, dan media pendukung lainnya untuk memperkuat citra brand di benak konsumen.
Kata Kunci: Brownies, Bebas Gluten, Identitas Visual, Rebranding, Brand Awareness