ABSTRAKSI
Penelitian ini membahas tentang pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian yang dialami oleh peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Telkom University dalam pelaksanaan Modul Nusantara tahun 2024. Kegiatan ini menempatkan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dalam situasi lintas budaya yang memunculkan tantangan komunikasi, kecemasan, dan ketidakpastian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta paradigma konstruktivisme. Teori yang digunakan adalah Anxiety/Uncertainty Management (AUM) oleh William B. Gudykunst dengan tujuh dimensi yaitu konsep diri, motivasi untuk berinteraksi, reaksi terhadap orang asing, kategori sosial orang asing, proses situasional, koneksi dengan orang asing, dan interaksi etis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta PMM Universitas Telkom berhasil mengelola kecemasan dan ketidakpastian dengan berbagai cara. Pada dimensi konsep diri, peserta membangun kepercayaan diri melalui pengalaman baru. Motivasi berinteraksi didorong oleh rasa ingin tahu dan kebutuhan akan informasi. Reaksi terhadap orang asing dilakukan dengan memahami cara pikir orang lain. Kategori sosial orang asing dilakukan dengan cara memilih untuk dekat dengan orang yang memiliki kesamaan. Proses situasional dikelola dengan beradaptasi terhadap kondisi kegiatan Modul Nusantara yang berbeda. Koneksi dengan orang asing dibangun karena adanya rasa saling mengandalkan. Interaksi etis tercermin dalam upaya saling menghargai dalam setiap perbedaan.
Kata Kunci: Teori AUM, Komunikasi antarbudaya, Mahasiswa PMM, Modul Nusantara