Munculnya penyalahgunaan media sosial sebagai saluran komunikasi dalam promosi produk skincare di Indonesia marak dilakukan melalui klaim berlebihan pada kandungan produk skincare. Praktik klaim berlebihan membuat persaingan pasar skincare menjadi tidak sehat dan merugikan masyarakat. Fenomena tersebut memunculkan tenaga medis sebagai konten kreator di TikTok yang mengkritisi dan memberikan informasi terkait klaim berlebihan. Kemunculan akun TikTok Dokter Detektif yang mengungkap klaim berlebihan menunjukkan keterlibatan audiens yang tinggi. Keterlibatan audiens memunculkan beragam bentuk penerimaan pesan, karena audiens memaknai pesan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan audiens terhadap pengungkapan klaim berlebihan dalam konten ulasan produk skincare di akun TikTok Dokter Detektif. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori analisis resepsi Stuart Hall. Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas audiens memaknai pesan dari konten TikTok Dokter Detektif dalam posisi hegemoni-dominan. Meski demikian, terdapat pula audiens yang menyesuaikan sebagian isi pesan sesuai sudut pandang pribadi, sehingga berada dalam posisi negosiasi. Tidak ditemukan audiens yang memaknai pesan dalam posisi oposisi. Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa konten pengungkapan overclaim oleh TikTok @dokterdetektif diterima secara positif, aktif, dan bernilai oleh audiens.