Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis identitas komunikasi yang terbentuk dalam komunitas pengusaha fashion casual di Jawa Barat serta kontribusinya dalam membangun personal branding. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam kepada pengusaha fashion casual yang tergabung dalam komunitas-komunitas kreatif lokal. Teori utama yang digunakan adalah Communication Theory of Identity (CTI) oleh Michael Hecht, serta konsep personal branding dari David Aaker yang mencakup lima dimensi karakter merek individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat layer dalam teori CTI (personal, enacted, relational, dan communal) muncul secara simultan dan saling berkelindan dalam proses komunikasi para pengusaha. Temuan juga menunjukkan bahwa keaslian, konsistensi, keterlibatan emosional, serta kolaborasi komunitas menjadi kekuatan utama dalam membentuk citra diri yang kredibel dan berdampak. Melalui eksplorasi setiap lapisan identitas, penelitian ini menegaskan bahwa komunikasi merupakan elemen sentral dalam pembentukan personal branding. Personal identity dimunculkan lewat sikap santai namun profesional; enacted identity tampak dari interaksi hangat dan keterbukaan; relational identity dibentuk dari upaya mempertahankan karakter pribadi sambil menyesuaikan relasi sosial; sementara communal identity ditunjukkan melalui kolaborasi, representasi produk, dan partisipasi aktif dalam komunitas. Temuan ini memperluas pemahaman bahwa identitas personal tidak hanya dibentuk secara individual, tetapi juga secara kolektif melalui praktik komunikasi yang konsisten di dalam komunitas bisnis. Penelitian ini memperkaya literatur tentang identitas komunikasi dalam konteks industri kreatif dan memberikan landasan untuk pengembangan strategi personal branding berbasis komunitas.