Pengelolaan sampah organik rumah tangga di Indonesia masih menjadi tantangan karena sebagian besar limbah dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir tanpa pengolahan yang optimal. Penelitian ini merancang dan menguji Smart Composter berbasis Internet of Things (IoT) dengan sistem aktuator pengaduk dan pemanas otomatis menggunakan dua mode pemanasan pada smart composter, yaitu warm (40–60°C) dan cook (?90°C), yang dikendalikan melalui aplikasi Blynk. Pengujian dilakukan dengan berbagai kombinasi sampah organik. Hasil menunjukkan bahwa mode warm mampu menghasilkan kompos layak pakai dalam waktu maksimal 24 jam, dengan suhu stabil 40–60°C, penyusutan volume bahan 30–50%, dan tekstur akhir menyerupai tanah halus. Sementara itu, penggunaan mode cook dengan suhu ?90°C menyebabkan bahan menjadi arang sehingga tidak sesuai untuk pengomposan. Sistem pengaduk otomatis yang aktif pada suhu ?29°C terbukti membantu mempercepat pelunakan bahan dan meratakan proses pemanasan, sehingga Smart Composter ini efektif meningkatkan efisiensi waktu pengomposan rumah tangga sekaligus mendukung pengurangan sampah organik dan peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat.