Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem informasi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, termasuk dalam pengelolaan produksi dan persediaan. PT. Mulia Cipta Rasa melakukan pergantian sistem ERP dari Odoo ke INSYS pada tahun 2021 untuk menyeragamkan sistem dengan perusahaan induk. Namun, setelah pergantian sistem, belum terlihat adanya peningkatan efisiensi yang signifikan pada lini produksi maupun persediaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan berdasarkan indikator waste dalam lean manufacturing seperti defect, overproduction, waiting, inventory berlebih, overprocessing, dan underutilized skill. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan efisiensi tidak hanya berasal dari keterbatasan fitur sistem ERP INSYS, seperti ketiadaan notifikasi otomatis dan kurangnya integrasi dengan supplier, tetapi juga dari faktor manusia seperti resistensi terhadap perubahan, rendahnya kepatuhan operator dalam mengikuti alur ERP, serta lemahnya koordinasi antar departemen.
Strategi yang diusulkan meliputi evaluasi sistem ERP secara berkala, sosialisasi ulang tanggung jawab pengguna sistem, penguatan komunikasi lintas departemen, serta pertimbangan integrasi sistem ERP dengan pihak eksternal. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami tantangan implementasi ERP di sektor manufaktur pangan dan mendorong optimalisasi sistem ERP sebagai alat pendukung efisiensi operasional secara menyeluruh.
Kata kunci: ERP, efisiensi produksi, manajemen persediaan, manufaktur