Setelah pandemi COVID-19 pada tahun 2019, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung menurun sebesar 61,67%. Branding kota adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah kunjungan wisatawan yang diharapkan dapat meningkatkan potensi destinasi wisata Kota Bandung dan menarik lebih banyak wisatawan. Untuk mendukung pengembangan kota, pemerintah mengusung program smart branding bertajuk "Stunning Bandung", yang bertujuan untuk mewujudkan visi Kota Bandung sebagai smart city. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana branding kota dan citra kota mempengaruhi keputusan kunjungan wisatawan muda. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling dan model Structural Equational Modeling (SEM). Software SmartPLS4 digunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan dari 400 sampel wisatawan nasional yang mengunjungi Kota Bandung. Temuan studi menunjukkan bahwa paling dominan yang memengaruhi minat berkunjung dan keputusan berkunjung adalah citra kota. Oleh karena itu, dalam meningkatkan minat berkunjung dan menciptakan persepsi positif tentang kota, branding kota harus diterapkan dengan tepat. Selain itu, terbukti juga bahwa branding kota dan citra kota terhadap keputusan berkunjung dimediasi oleh minat berkunjung. Kesimpulan studi menjelaskan bahwa minat berkunjung yang berasal dari branding kota dan stimulus visual dapat memengaruhi keputusan berkunjung. Untuk meningkatkan penampilan dan merek kota serta menarik lebih banyak wisatawan, studi ini mendukung upaya pemerintah dalam mengembangkan strategi untuk menerapkan branding kota dan citra kota.