Pemantauan Tanda-Tanda Vital (TTV), seperti saturasi oksigen (SpO2) sangat penting khususnya pada pascaoperasi atau penderita penyakit kronis. Penggunaan sinyal Photoplethysmography (PPG) memungkinkan pengukuran kontinu kedua parameter tersebut. Namun, pemantauan PPG jarak jauh di rumah sakit menghadapi kendala, termasuk jangkauan transmisi data dan efisiensi konsumsi daya perangkat.
Penelitian ini bertujuan merancang sistem pengiriman dan pemantauan data PPG berbasis teknologi Long Range Area Network (LoRaWAN) untuk pemantauan kondisi pasien secara kontinu dengan konsumsi daya rendah. Untuk mengurangi beban transmisi, diterapkan metode Delta Encoding dan Zlib Compression yang menghasilkan rata-rata rasio kompresi sebesar 70,17% tanpa kehilangan akurasi data. Evaluasi kualitas rekonstruksi data menunjukkan hasil sempurna dengan nilai Percent Root Mean Square Difference (PRD) sebesar 0% dan Cross Correlation (CC) sebesar 1.00 pada sinyal IR dan RED
Pengujian dilakukan dalam beberapa skenario dengan variasi jarak antara end-node dan gateway, yaitu 5 meter, 10 meter, dan 15 meter. Hasil menunjukkan bahwa metode kompresi secara signifikan mampu menurunkan ukuran payload dan mempercepat latensi transmisi. Pada pengujian tanpa kompresi, latensi mencapai hingga 40 menit dengan payload di atas 24000 byte, sedangkan dengan kompresi, latensi dapat ditekan hingga sekitar 11 menit dengan payload di bawah 7000 byte.
Meskipun demikian, pengujian di lingkungan indoor dengan hambatan fisik menunjukkan keterbatasan performa LoRa. Pada jarak 15 meter dengan tiga sekat ruangan, terjadi packet loss signifikan, dan pada jarak lebih dari 20 meter, transmisi terputus sepenuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas sistem tidak hanya ditentukan oleh efisiensi kompresi, tetapi juga sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan penempatan perangkat.