Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya pelestarian kuliner tradisional melalui teknik dekontruksi, dengan studi kasus pada pengubahan sup rogan salah satu hidangan tradisional khas cianjur, jawa barat yang terbuat dari perpaduan roti tawar dan kelapa muda kedalam bentuk dessert modern, panna cotta. Hidangan ini mulai ditinggalkan masyarakat akibat kurangnya pengenalan juga karena faktor dari tekstur roti yang lembek, konsistensinya yang cair dan penyajiannya yang kurang praktis menyebabkan terbatasnya penerimaan konsumen terhadap sup rogan. Fokusnya penelitian ini adalah untuk mempertahankan cita rasa yang sama namun dengan tekstur dan pengalaman konsumsi yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif melalui formulasi resep dekontruksi dengan mengadaptasi bahan dari sup rogan menjadi panna cotta. Pengumpulan data melibatkan 30 panelis pada uji hedonik untuk menilai preferensi konsumen terutama pada aspek organoleptik terhadap rasa, tekstur, aroma, warna dan tampilan untuk mengukur penerimaan dan sebagai evaluasi penyempurnaan produk dekontruksi. Berdasarkan dari hasil pengujian dapat diindakasikan bahwa respons positif lebih mendominasi terutama pada aspek tampilan yang memperoleh persentase tertinggi dengan nilai 80,0% menyatakan sangat menarik, 16,7% menarik, dan 3,3% cukup menarik. Pada aspek rasa mendapati penilaian terendah dengan persentase sebanyak 56,70% menyatakan sangat enak, 36,7% enak, dan 6,7% cukup enak.