Kebutuhan terhadap sistem layanan web server yang dapat diskalakan dan memiliki ketersediaan tinggi mendorong pemanfaatan teknologi orkestrasi container. Tugas Akhir ini mengimplementasikan sistem cluster container menggunakan Docker Swarm pada infrastruktur cloud Microsoft Azure dengan skenario satu node manajer dan tiga node pekerja. Layanan web server NGINX dijalankan dalam container yang dikelola oleh Docker Swarm dan direplikasi untuk menguji skalabilitas, kinerja, serta ketersediaan layanan. Pengujian dilakukan dengan tiga skenario jumlah replika (5, 10, dan 15 replika) dan empat variasi beban permintaan (50, 100, 150, dan 200 request per detik) menggunakan Apache Jmeter. Parameter yang diukur meliputi response time, error rate, dan throughput. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan jumlah replika berdasarkan variasi replika yaitu 5 replika, 10 replika, dan 15 replika dapat mengingkatkan throughput dari rata-rata 93 request per detik menjadi 108 request per detik sehingga penambahan replika berdampak positif untuk meningkatkan throughput serta menjaga error rate tetap 0% meskipun beban mencapai 2000 permintaan per detik. Response time juga cenderung stabil di bawah 160ms pada sebagian besar variasi beban. Sistem juga mampu menjaga ketersediaan layanan melalui pemindahan container secara otomatis saat terjadi perubahan status node.