Teknologi 5G mulai diimplementasikan di Indonesia, namun penyebarannya belum merata, termasuk di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini melakukan perencanaan jaringan 5G pada wilayah urban Kota Surakarta yang mengalami pertumbuhan ekonomi signifikan, dari -1,76% pada tahun 2020 menjadi 6,25% pada 2022 dan 5,57% pada 2023, didukung oleh peningkatan sektor pariwisata. Studi dilakukan pada area seluas 44,1 km², dengan 4 site downlink dan 6 site uplink. Perencanaan jaringan menggunakan dua model propagasi makrosel, yaitu 3GPP TR38.900 Urban Macro (UMa) dan Stanford University Interim (SUI). Model SUI dianalisis berdasarkan tiga kategori terrain: Terrain A dengan 32 site, Terrain B sebanyak 26 site, dan Terrain C dengan 29 site. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak Atoll Radio Planning untuk skenario Uplink (UL) dan Downlink (DL) pada kondisi Outdoor-to-Outdoor (O2O) Non-Line of Sight (NLOS). Hasil menunjukkan bahwa SUI Terrain B memberikan kinerja sinyal terbaik, dengan rata-rata SS-RSRP sebesar -70,53 dB (kategori bagus) dan SS-SINR sebesar 4,29 dB (kategori normal) pada frekuensi 26 GHz. Nilai terendah untuk skenario uplink O2O-NLOS adalah RSRP -117,56 dB dan SINR 2,17 dB. Berdasarkan hasil tersebut, model SUI Terrain B direkomendasikan untuk implementasi jaringan 5G di Kota Surakarta.
Kata Kunci: 3GPP TR38.900, 5G NR, Atoll, Coverage Planning, SUI