Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi minat Gen Z untuk melamar pekerjaan di perusahaan BUMN di Indonesia. Permasalahan penelitian berfokus pada rendahnya tingkat penyerapan tenaga kerja di kalangan Gen Z, yang dipengaruhi oleh tingkat pengangguran terbuka yang tinggi serta daya saing tenaga kerja yang rendah akibat kurangnya pengalaman. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan mengenai sejauh mana e-recruitment, employer branding, dan corporate reputation memengaruhi intention to apply, serta bagaimana corporate reputation dapat memperkuat atau melemahkan hubungan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang didistribusikan kepada 300 responden, yaitu fresh graduate yang berminat melamar di perusahaan BUMN di Indonesia. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan SEM-PLS dengan bantuan software SmartPLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-recruitment memiliki pengaruh signifikan terhadap employer branding, namun tidak berpengaruh langsung terhadap intention to apply. Sebaliknya, employer branding terbukti memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intention to apply. Corporate reputation berfungsi sebagai moderator yang menunjukkan efek negatif, di mana reputasi perusahaan yang tinggi dapat melemahkan hubungan antara employer branding dan intention to apply. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya perusahaan BUMN di Indonesia untuk meningkatkan strategi employer branding dan proses e-recruitment yang responsif serta transparan, guna menarik minat Gen Z yang semakin selektif dalam memilih tempat kerja. Penelitian ini juga memberikan saran untuk penelitian selanjutnya agar mengeksplorasi lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat melamar kerja di sektor lain.
Kata kunci: Employer Branding, E-Recruitment, Corporate Reputation, Intention to Apply, Gen Z, BUMN.