Modal merupakan elemen fundamental yang dibutuhkan setiap perusahaan untuk mempertahankan operasionalnya. Dalam konteks transisi energi global, perusahaan sektor energi menghadapi tantangan besar dalam mengelola struktur modal mereka. Transisi dari bahan bakar fosil menuju energi terbarukan membutuhkan investasi besar yang memengaruhi keputusan pendanaan perusahaan. Di Indonesia, target pencapaian 23% penggunaan energi terbarukan pada tahun 2025 terancam tidak tercapai karena minimnya investasi, menciptakan tantangan dalam pengelolaan struktur modal perusahaan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, asset tangibility, dan non-debt tax shield terhadap struktur modal pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2023, baik secara simultan maupun parsial. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi data panel. Populasi penelitian adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di BEI tahun 2019-2023 dengan jumlah 29 perusahaan selama 5 periode, menghasilkan 145 data observasi. Data dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif, uji F (simultan), dan uji t (parsial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Secara parsial, profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sementara ukuran perusahaan dan asset tangibility berpengaruh positif signifikan, sedangkan non-debt tax shield berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal perusahaan sektor energi. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi struktur modal di sektor energi Indonesia, terutama dalam konteks transisi energi.
Kata kunci: asset tangibility, non-debt tax shield, profitabilitas, sektor energi, struktur modal, ukuran perusahaan