Menanggapi isu keberlangsungan usaha pada perusahaan BUMN non-keuangan merupakan hal yang sangat krusial bagi para investor dan para pemangku kepentingan lainnya. Isu ini tercermin dari fluktuasi penerimaan opini audit going concern suatu perusahaan, dimana ditemukannya bukti substansial terkait indikasi kesulitan keuangan (financial distress) yang material sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya dan mempertahankan kelangsungan usahanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi, menguji, dan menganalisis pengaruh board gender diversity dan likuiditas berpengaruh terhadap financial distress dan implikasinya terhadap opini audit going concern pada perusahaan BUMN non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2020 – 2023.
Pendekatan Partial Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM) digunakan untuk menganalisis data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan audited perusahaan melalui software Smart PLS 4.0. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 21 perusahaan atau 84 unit observasi untuk diteliti.
Hasil penelitian menunjukkan board gender diversity, likuiditas, dan financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit going concern. Likuiditas berpengaruh positif terhadap financial distress, sedangkan dengan board gender diversity tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Lebih lanjut, financial distress dapat memediasi hubungan antara likuiditas terhadap opini audit going concern, tetapi tidak mampu memediasi hubungan antara likuiditas terhadap opini audit going concern.
Temuan ini dapat berkontribusi secara teoritis dan praktis terkait pemahaman bagaimana aspek tata kelola dan kondisi keuangan dalam menilai asumsi kelangsungan usaha, serta menghasilkan opini audit. Disarankan peneliti selanjutnya dapat dapat menggali lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi opini audit going concern dan menambahkan indikator pengukuran untuk hasil yang lebih akurat.
Kata Kunci: opini audit going concern, financial distress, board gender diversity, likuiditas