Dalam dinamika manajemen sumber daya manusia. pelatihan dan lingkungan kerja fisik merupakan aspek penting yang berkontribusi pada peningkatan kinerja karyawan. khususnya di sektor layanan kesehatan seperti Edelweiss Hospital. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan rumah sakit dalam mempertahankan kinerja tenaga kesehatan di tengah tekanan kerja dan kebutuhan kompetensi yang terus berkembang. serta adanya gap dari penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja tenaga kesehatan pada Edelweiss Hospital.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif dan kausal. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. melibatkan seluruh populasi sebanyak 103 responden yang terdiri dari tenaga medis dan psikolog Edelweiss Hospital. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling - Partial Least Square (SEM-PLS). yang mencakup analisis deskriptif. pengujian model inner dan outer. serta pengujian hipotesis.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa variabel Pelatihan (84.33%) dan Lingkungan Kerja Fisik (84.10%) berada dalam kategori Sangat Baik. sementara variabel Kinerja Tenaga Kesehatan (83.86%) berada dalam kategori Baik. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan (Y) (t-statistik = 2.9798 > 1.96). Demikian pula. Lingkungan Kerja Fisik (X2) juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan (Y) (t-statistik = 2.4323 > 1.96).
Lebih lanjut. analisis Multi-Group Analysis (MGA) berdasarkan gender menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh signifikan antara Pelatihan terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan antara karyawan laki-laki dan perempuan (p-value = 0.98 > 0.05). Namun. ditemukan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan antara Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan antara karyawan laki-laki dan perempuan (p-value = 0.01 < 0.05). Secara spesifik. pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap kinerja tenaga kesehatan jauh lebih kuat pada karyawan laki-laki (beta = 0.70) dibandingkan dengan karyawan perempuan (beta = 0.11).
Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan strategi untuk terus mempertahankan dan meningkatkan program pelatihan serta kondisi lingkungan kerja fisik di Edelweiss Hospital. dengan mempertimbangkan kebutuhan spesifik berdasarkan gender untuk lingkungan kerja fisik.