Bandung Techno Park (BTP) sebagai pusat inovasi dan kewirausahaan berbasis teknologi telah mengadopsi pengaturan kerja fleksibel dalam mendukung operasional startup binaannya. Meskipun sistem kerja ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan work-life balance, implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya partisipasi dalam program pelatihan dan gangguan jam kerja yang memengaruhi keseimbangan kehidupan pribadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah fleksibilitas kerja benar-benar berdampak positif terhadap produktivitas, terutama dalam konteks startup yang dinamis dan kompetitif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan pengaturan kerja fleksibel, tingkat work-life balance, serta produktivitas karyawan pada startup yang beroperasi di Bandung Techno Park (BTP). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengaturan kerja fleksibel terhadap produktivitas, serta pengaruhnya terhadap work-life balance. Selanjutnya, penelitian ini mengkaji pengaruh work-life balance terhadap produktivitas, dan peran mediasi work-life balance dalam hubungan antara pengaturan kerja fleksibel dan produktivitas karyawan startup di lingkungan BTP.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan kausal. Dari populasi sebanyak 243 orang, diperoleh sampel sebanyak 168 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berbasis Partial Least Squares (PLS-SEM) dengan bantuan software SmartPLS 4.
Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan kerja fleksibel dan produktivitas masuk ke dalam kategori sangat baik dan untuk work life balance masuk ke dalam kategori baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan kerja fleksibel memiliki pengaruh positif signifikan terhadap peningkatan produktivitas melalui work life balance. Variabel mediasi work life balance berperan memediasi antara pengaturan kerja fleksibel dengan produktivitas.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas startup melalui strategi pengaturan kerja yang mendukung work life balance.