Industri konstruksi di Indonesia mengalami penurunan laba yang signifikan dalam periode 2019-2023, dengan beberapa perusahaan besar seperti PT Waskita Karya (Persero) mencatatkan kerugian berturut-turut sejak tahun 2019 hingga Semester I-2023. Pandemi Covid-19 memperburuk kondisi ini dengan menyebabkan penurunan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap Financial distress perusahaan konstruksi dan menganalisis struktur modal sebagai moderasi pengaruh profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap financial distress. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2019-2023. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik regresi moderasi untuk menguji hubungan antara variabel independen (profitabilitas dan kepemilikan manajerial) dengan variabel dependen (financial distress), serta peran variabel moderasi struktur modal. Hasil analisis menunjukkan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap financial distress perusahaan konstruksi, semakin tinggi profitabilitas maka semakin kecil risiko kegagalan keuangan. Sebaliknya, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara langsung, namun jika dikombinasikan dengan profitabilitas, dapat mengurangi kemungkinan financial distress. Struktur modal tidak memperkuat hubungan profitabilitas dengan financial distress, tetapi memperkuat pengaruh kepemilikan manajerial. Kepemilikan saham oleh manajemen yang tinggi, ditunjang struktur modal yang seimbang antara utang dan ekuitas, membantu perusahaan menghindari financial distress. Penelitian ini menyarankan agar manajemen keuangan perusahaan konstruksi fokus pada peningkatan profitabilitas dan pengelolaan struktur modal untuk menghindari financial distress.