Transisi energi telah muncul sebagai tantangan mendesak bagi perusahaan minyak dan gas, khususnya yang beroperasi di sektor midstream seperti PT XYZ. Seiring dengan pergeseran permintaan menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkembangnya kerangka regulasi, ketidakpastian strategis pun meningkat. Studi ini bertujuan untuk membantu PT XYZ dalam mengantisipasi perkembangan masa depan melalui pendekatan perencanaan skenario. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis menggabungkan wawasan dari wawancara dengan para pemangku kepentingan, termasuk regulator, pelanggan, pesaing, dan asosiasi, serta analisis PESTEL dan Porter’s Five Forces untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong utama yang membentuk industri. Studi ini mengidentifikasi dua Critical Uncertainties: investasi minyak dan gas serta implementasi kebijakan transisi energi/rendah karbon. Kedua faktor ini digunakan untuk membangun matriks skenario 2x2 yang menggambarkan empat kemungkinan masa depan: Dual-Track Acceleration, Gas Stronghold, Clean Leap, dan Stuck in Transition. Penulis menekankan bahwa setiap skenario dilengkapi dengan sinyal peringatan dini dan implikasi strategis untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Hasil analisis merekomendasikan dua strategi utama lintas skenario yaitu (1) memastikan keandalan dan utilisasi infrastruktur melalui pemeliharaan, optimalisasi kontrak, serta pengelolaan isu operasional; dan (2) memperkuat advokasi kepada pemangku kepentingan seperti BPH Migas, Ditjen Migas, dan KLHK guna menjaga tarif yang kompetitif dan membuka peluang bisnis baru. Kerangka skenario ini diharapkan dapat menjadi alat bantu strategis bagi PT XYZ untuk menghadapi ketidakpastian dan membangun strategi yang fleksibel dan adaptif di tengah transisi energi nasional.
Kata Kunci: Perencanaan Skenario, Transisi Energi, Strategi, Minyak dan Gas