Penelitian terdahulu mengenai evaluasi pendidikan Literasi Digital di Telkom University menghasilkan temuan bahwa mahasiswa kesulitan untuk melepaskan penggunaan ChatGPT walaupun sadar atas adanya pengaruh pada daya berpikir kritis. Penelitian tersebut membutuhkan kajian faktor-faktor yang menyebabkan ketergantungan mahasiswa terhadap ChatGPT. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan pembelajaran dengan menekankan penggunaan ChatGPT secara bijak dalam kelas Literasi Digital di Telkom University. Sebagai tolak ukur maka dilakukan refleksi diri berdasarkan teori Literasi Media James Potter untuk melihat ketergantungan, emosi, dan kemampuan evaluasi informasi pada saat penggunaan ChatGPT.
Metode kualitatif dengan melakukan analisis isi dengan alat bantu NVivo tulisan refleksi mahasiswa (n=133), observasi dan wawancra pada mahasiswa yang memberikan jawaban special pada tulisan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh mahasiswa merasakan ketergantungan penggunaan dengan tingkat keyakinan akan keberlanjutan yang tinggi. ChatGPT memberikan dominasi pengalaman menyenangkan, namun tidak sedikit mahasiswa merasakan emosi negatif seperti kesal, frustasi, takut, sedih, dan marah dalam penggunaannya. Mahasiswa telah sadar akan pentingnya evaluasi informasi dalam penggunaan ChatGPT untuk menghindari informasi salah dikarenakan rasa takut akan kurangnya kredibilitas informasi yang diberikan.
Kata Kunci: ChatGPT, Kelas Literasi Digital, Mahasiswa, Refleksi Diri