Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara wisatawan merencanakan dan menikmati perjalanan. Banyak destinasi wisata, khususnya di daerah terpencil seperti Kampung Istal di Bogor, belum memiliki sistem informasi terpusat yang mampu menyajikan informasi secara akurat dan terstruktur. Merespon tantangan tersebut, dikembangkanlah Travelgram, sebuah aplikasi pariwisata berbasis media sosial yang dirancang untuk menjembatani kebutuhan informasi, interaksi sosial, dan layanan reservasi dalam satu platform terintegrasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan rekayasa perangkat lunak dengan tahapan analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian. Aplikasi dibangun menggunakan Flutter untuk sisi frontend, Laravel sebagai backend, dan dukungan database MySQL. Fitur utama yang dihadirkan meliputi registrasi dan login, unggah konten wisata, interaksi sosial (like, komentar), komunitas, chat, serta pemesanan tiket dan akomodasi. Desain antarmuka mengadopsi konsep media sosial untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.
Pengujian dilakukan menggunakan metode black-box pada 98 skenario uji dan menunjukkan tingkat keberhasilan 91,84%. Uji performa dengan Apache JMeter membuktikan aplikasi mampu menangani 100 pengguna simultan dengan waktu respon rata-rata 1445 ms. Survei terhadap 30 responden menunjukkan 93,33% merasa aplikasi membantu dalam mencari informasi wisata dan melakukan reservasi, serta 90% menilai tampilan aplikasi menarik dan mudah digunakan. Hasil ini membuktikan bahwa semua fitur berjalan sesuai fungsinya, sistem responsif, dan mayoritas pengguna merasa nyaman dalam mengoperasikan aplikasi.Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam mendorong digitalisasi destinasi wisata lokal serta meningkatkan keterlibatan wisatawan secara lebih interaktif dan berkelanjutan.