Gamelan Sunda sebagai salah satu warisan budaya Indonesia kini mengalami penurunan minat di kalangan generasi muda. Pengaruh globalisasi dan dominasi budaya populer seperti K-Pop dan RnB menyebabkan kesenian tradisional semakin terpinggirkan. Minimnya media digital yang membahas Gamelan Sunda membuat generasi muda kurang tertarik dan tidak memiliki kedekatan emosional terhadap budaya lokal tersebut. Untuk menjawab tantangan ini, dirancang sebuah film pendek bertema Gamelan Sunda sebagai media edukatif dan reflektif yang relevan dengan gaya hidup generasi saat ini. Dalam proses perancangan, sutradara memegang peran sentral sebagai pemimpin kreatif, mulai dari tahap pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi. Sutradara bertugas mengembangkan visi cerita, menyusun konsep visual, mengarahkan pemain dan kru, serta memastikan seluruh elemen film berjalan selaras untuk menyampaikan pesan budaya secara efektif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Diharapkan film ini mampu menjadi media alternatif yang menarik minat generasi muda, khususnya remaja di Bandung, untuk lebih mengenal dan melestarikan Gamelan Sunda.