Perkembangan teknologi digital telah meningkatkan penggunaan mobile banking di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Namun, kemajuan ini juga membawa risiko keamanan siber, seperti pencurian data, phishing, dan malware. Untuk mengurangi risiko tersebut, pemahaman mengenai keamanan siber menjadi faktor penting dalam membentuk perilaku pencegahan ancaman siber. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara cybersecurity knowledge dan cybersecurity awareness terhadap perilaku pencegahan ancaman siber di kalangan pengguna aktif mobile banking. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi perilaku protektif pengguna, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan langkah-langkah perlindungan dalam penggunaan layanan perbankan digital.
Penelitian ini berfokus pada pengguna aktif mobile banking di Pulau Jawa dengan menggunakan metode kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 385 responden yang tersebar di enam provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Penelitian ini menguji hubungan antara cybersecurity knowledge, cybersecurity awareness, dan perilaku pencegahan ancaman siber guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan kesadaran pengguna berkontribusi terhadap tindakan perlindungan diri dari ancaman siber.
Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS dengan metode regresi hierarki berganda untuk mengidentifikasi pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel penelitian. Analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perilaku protektif pengguna mobile banking. Hasil penelitian nantinya dapat memberikan rekomendasi bagi lembaga perbankan dalam meningkatkan literasi keamanan siber serta mendorong kebijakan perlindungan data yang lebih efektif bagi nasabah.
Kata kunci: Ancaman Siber, Keamanan Siber, Cybersecurity awareness Siber, Pengetahuan Keamanan Siber, Cybersecurity behavior.