Pada Tahun 2020-2022, dunia mengalami masa pandemi covid 19, dimulai dari tahun 2020 untuk varian Alpha kemudian tahun 2021 varian Delta serta tahun 2022 untuk varian Omicron. Masa pandemi covid 19 tersebut membuat bidang Industri Telekomunikasi mengalami fluktuasi yang cukup tinggi baik dari sisi kebutuhan komunikasi dan jenis layanan komunikasi yang dibutuhkan. lindung nilai diperlukan guna melindungi aset dari penurunan yang tajam serta kebutuhan sisi perubahan/layanan service agar Operator Industri Telekomunikasi dapat tetap bertahan di dunia Industri setelah masa pandemi covid 19 selesai. Investasi adalah memperoleh keuntungan dengan cara penanaman uang atau modal. Saham merupakan salah satu instrument investasi. Investasi saham selain dapat memperoleh keuntungan, investor juga memiliki risiko mendapatkan kerugian. Maka dari itu, diperlukan perlindungan nilai kepada investor sehingga dapat meminimalisir kerugian. Salah satu instrument lindung nilai adalah kontrak Opsi.Adapun untuk tujuan dari penelitian ini yakni untuk menguji implementasi kontrak opsi pada model Black-Scholes menggunakan historical volatility dan GARCH volatility dengan strategi collar pada Saham TLKM,EXCL,ISAT.
Data yang digunakan adalah yang digunakan adalah imbal hasil saham TLKM dan EXCL dan ISAT yang didapatkan melalui pengolahan data harga penutupan harian dari tahun 2007-2022.
. Melalui penelitian ini diharapkan dapat di peroleh metode opsi yang terbaik Ketika kondisi krisis dan kondisi normal.Adapun melalui melalui strategi Collar dengan metode GARCH diharapkan dapat memberikan nilai lebih (keuntungan) pada saat mengalami kondisi krisis impact dari pandemi covid 19 dibandingkan tanpa opsi serta diperoleh informasi keuntungan rata rata dari sisi maturity dan volatility. Melalui hasil penelitian diharapkan akan diperoleh informasi yakni model yang paling tepat antara Model Black Scholes dibandingkan dengan Model GARCH pada kondisi krisis maupun pada kondisi normal
Kata Kunci: Saham, Kontrak Opsi, GARCH, Collar, Black-Scholes