Seiring Ketersediaan lahan parkir yang efisien di lingkungan padat seperti kampus
Telkom University menjadi tantangan utama. Permasalahan yang sering terjadi tidak hanya
terbatas pada kesulitan menemukan slot parkir yang kosong, tetapi juga tingginya risiko
kerusakan kendaraan akibat parkir yang terlalu berdekatan. Risiko ini divalidasi melalui
analisis perhitungan dimensi parkir yang menunjukkan bahwa konfigurasi slot yang ada
tidak memiliki toleransi kesalahan penempatan, sehingga urgensi untuk solusi pemantauan
jarak menjadi sangat signifikan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancang dan
diimplementasikan sebuah prototipe sistem parkir cerdas berbasis Internet of Things (IoT).
Solusi ini menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mendeteksi keberadaan
dan mengukur jarak antar kendaraan secara real-time, yang dikendalikan oleh
mikrokontroler ESP32. Data dari sensor kemudian dikirimkan ke database cloud Firebase
dan divisualisasikan pada antarmuka pengguna berbasis web. Sistem ini juga dilengkapi
dengan peringatan lokal berupa buzzer dan LED, serta didesain untuk mandiri secara energi
melalui subsistem catu daya berbasis panel surya dan baterai Lithium-ion. Hasil pengujian
komprehensif menunjukkan kinerja sistem yang sangat memuaskan dan berhasil
melampaui spesifikasi yang ditargetkan. Pengujian sensor menunjukkan tingkat akurasi
rata-rata sebesar 97.2%. Waktu respons aktuator lokal tercatat sangat cepat dengan rata-
rata hanya 0.412 detik. Dari sisi pengguna, sistem diterima dengan sangat baik yang
dibuktikan dengan skor kepuasan keseluruhan dari Uji Penerimaan Pengguna (UAT) yang
mencapai 92.8%. Lebih lanjut, pengujian catu daya mengonfirmasi bahwa sistem memiliki
otonomi operasional selama kurang lebih empat hari dari kondisi baterai penuh, meskipun
teridentifikasi adanya defisit energi harian.
Secara keseluruhan, prototipe ini berhasil membuktikan kelayakan konsepnya sebagai
solusi yang fungsional untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan parkir. Meskipun
demikian, diakui adanya keterbatasan seperti ketiadaan fitur identifikasi kendaraan secara
spesifik dan defisit energi pada catu daya, yang telah dijawab dengan rencana
pengembangan berkelanjutan yang jelas. Proyek ini telah menghasilkan sebuah fondasi
rekayasa yang solid untuk pengembangan sistem parkir cerdas yang lebih luas dan matang
di masa depan.