ABSTRAK
Pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan utama di kota-kota besar, termasuk Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di Tangerang Selatan dengan pendekatan TPS-3R (Tempat Pengelolaan Sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle) dalam rangka mencapai Target 11.6 dari Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mengurangi dampak negatif lingkungan per kapita di kota-kota. Fokus penelitian adalah pada kelurahan Jelupang, Pondok Jagung Timur, dan Bambu Apus.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung untuk mendapatkan data primer. Selain itu, data sekunder diperoleh dari dokumen resmi terkait kebijakan dan laporan pengelolaan sampah. Analisis kualitatif digunakan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan TPS-3R, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan TPS-3R di Tangerang Selatan masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan infrastruktur, dan minimnya dukungan pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah masih rendah, dan fasilitas yang tersedia untuk mendukung daur ulang dan pengurangan sampah belum optimal. Meskipun beberapa program edukasi dan insentif telah dilakukan, dampaknya belum signifikan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sampah.
Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kampanye edukasi yang berkelanjutan, penguatan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendukung TPS-3R. Dengan penerapan strategi-strategi tersebut, diharapkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan dapat tercapai, serta mendukung upaya mencapai Target 11.6 dari SDGs di tingkat lokal.
Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, TPS-3R, SDGs, Tangerang Selatan, Partisipasi Masyarakat