Persaingan antara penyedia jasa transportasi massal terus meningkat seiring dengan tingginya jumlah perjalanan warga Jakarta dan sekitarnya. Dalam persaingan yang semakin ketat, pelayanan menjadi alat bersaing yang semakin penting. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero melalui anak perusahaannya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melakukan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan KRL, KCJ menerapkan sistem e-ticketing untuk seluruh stasiun Jabodetabek. Namun pada awal penerapan program e-ticketing, banyak terjadi antrian penumpang di bebarapa titik, misalnya di loket pembelian e-ticketing. Sehingga dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui jumlah optimum serta cara optimalisasi pada loket e-ticketing di stasiun X dengan menggunakan metode poka yoke.
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix method) dan jenis penelitian ini menggunakan studi kasus (case study). Model antrian pada stasiun X adalah Multichannel Queuing Models (M/M/m). Sistem antrian ini juga menggunakan simulasi yang dilakukan dengan mengubah input jumlah loket. Cara untuk optimalisasi dengan metode poka yoke yang dibagi kedalam 3 tahap yaitu: tahap identifikasi, tahap analisis menggunakan fishbone chart, serta tahap perencanaan menggunakan service blueprint dan pemberian rekomendasi.
Hasil perhitungan simulasi, dijelaskan bahwa jumlah loket optimum yang sesuai untuk diterapkan pada stasiun X berjumlah 3 loket. Karakteristik 3 loket pada stasiun X adalah P0 sebesar 5,78%, dan ? sebesar 79,53%. Rekomendasi untuk mencapat tingkat optimal dengan meminimalisir antrian adalah melakukan peningkatan dan perbaikan dari sisi manpower, machine, method, dan material dari PT KCJ. Rekomendasi pada penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan beberapa pihak yaitu: karyawan kantor pusat/ karyawan tiap stasiun, petugas loket, PT TELKOM (vendor), portir, dan Humas PT KCJ.
Kata Kunci: Commuter Line, E-Ticketing, Kereta Api, Metode Poka Yoke, Sistem Antrian.