PT Pindad (Persero), khususnya pada Departemen Alat dan Peralatan Kapal Laut (APKL) yang memproduksi komponen-komponen kapal laut membutuhkan persediaan bahan baku yang mencukupi untuk melakukan proses produksi. Produk yang akan diteliti disini adalah windlass, yaitu mesin yang mempunyai fungsi untuk menurunkan dan menaikkan jangkar sewaktu berlabuh diluar pelabuhan. Permasalahan yang terjadi di Departemen APKL adalah belum adanya perencanaan yang belum optimal dalam penentuan ukuran pemesanan bahan baku. Dampak dari hal tersebut ialah tingginya jumlah persediaan bahan baku di gudang. Berdasarkan hal itu, maka diperlukan suatu manajemen persediaan yang baik dalam menangani bahan baku tersebut.
Material Requirement Planning (MRP) digunakan sebagai cara yang diusulkan kepada perusahaan. Dalam penelitian ini juga digunakan dua teknik lot sizing yang diusulkan kepada perusahaan untuk mendukung keputusan persediaan bahan baku produk windlass. Teknik lot sizing yang digunakan adalah algoritma wagner-within (AWW) dan lot-for-lot (LFL). Dan teknik terbaik yang menghasilkan biaya minimum yang akan diusulkan ke perusahaan.
Dalam penelitian ini komponen yang dihitung merupakan komponen yang masuk dalam kategori A berdasarkan ABC Analysis. Dari 127 jenis komponen yang dihitung, maka yang masuk dalam kategori A adalah berjumlah 24 jenis komponen, kategori B yang berjumlah 31 jenis komponen dan 72 jenis komponen yang masuk dalam kategori C.
Berdasarkan perhitungan AWW dan LFL, maka didapatkan jumlah dan waktu pemesanan yang optimal. Jumlah optimal bahan baku yang dipesan secara umum adalah sejumlah unit yang dibutuhkan pada bulan tersebut. Sementara itu, waktu pemesanan yang optimal adalah berkisar antara 2 minggu hingga 2 bulan.
Kata Kunci: Persediaan, Windlass, Material Requirement Planning, ABC Analysis, Lot Sizing, Algoritma Wagner-Within, Lot-for-Lot