Dalam berinvestasi di pasar modal, para investor dapat meminimalkan risiko dari kegiatan investasi melalui pembentukan portofolio. Portofolio pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana seseorang mengalokasikan sejumlah dana dalam berbagai jenis investasi yang hasilnya mencapai keuntungan yang optimal. Dengan membuat diversifikasi, investor dapat mengurangi tingkat risiko dan pada saat waktu yang sama dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Untuk membuat portofolio terdapat berbagai macam model yang dapat digunakan.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa pembentukan portofolio optimal. Model yang digunakan adalah Excess Return to Beta dan Kataoka. Hasil kedua model tersebut kemudian dievaluasi menggunakan metode pengukuran Sharpe. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini difokuskan hanya pada pembentukan portofolio saham LQ45 pada periode tahun 2008 hingga tahun 2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id, www.finance.yahoo.co.id dan www.bi.go.id untuk memperoleh gambaran return saham dan variabel lain yang dibutuhkan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 15 saham yang konsisten berada di indeks LQ45 selama periode pengamatan yang ditentukan dengan metode purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini bahwa masing-masing model untuk menghasilkan kombinasi portofolio yang berbeda. Setelah dilakukan pengukuran kinerja portofolio menggunakan metode Sharpe dihasilkan kesimpulan yaitu Excess Return to Beta merupakan model yang memberikan kinerja portofolio terbaik, dan model Kataoka merupakan model yang memberikan kinerja terburuk.
Kata kunci: portofolio optimum, excess return to beta, kataoka, metode sharpe