Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja reksadana saham dan kinerja reksadana indeks dibandingkan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ-45 sebagai tolak ukur dari kinerja reksadana tersebut. Selain itu, penelitian ini juga mengukur kinerja reksadana saham dibandingkan dengan kinerja reksadana indeks selama periode Mei 2012 hingga Mei 2013 menggunakan metode Sharpe dan Treynor.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh reksadana di Indonesia yang telah memiliki ijin dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang bersifat terbuka dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari periode Mei 2012 hingga Mei 2013, yaitu sejumlah 829 reksadana. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana dengan jenis reksadana saham dan reksadana indeks dimana pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga terkumpul sembilan reksadana saham dan dua reksadana indeks sebagai sampel dalam penelitian ini. Dalam mengukur kinerja reksadana saham dan reksadana indeks digunakan metode analisis Sharpe dan Treynor.
Hasil penelitian ini menunjukkan reksadana saham mampu mengungguli kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ-45 berdasarkan Sharpe Ratio dan Treynor Ratio. Sementara itu reksadana indeks dengan menggunakan pengukuran Sharpe tidak mampu mengalahkan kinerja IHSG tetapi kinerjanya masih lebih baik dari Indeks LQ-45 sedangkan berdasarkan metode Treynor menunjukan hasil yang berbeda dimana saat menggunakan IHSG sebagai pembanding hasilnya adalah reksadana indeks memiliki kinerja yang lebih baik dari IHSG dan Indeks LQ-45 namun tidak mampu mengungguli kinerja IHSG saat menggunakan Indeks LQ-45 sebagai pembanding. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukan kinerja reksadana saham yang lebih baik daripada kinerja reksadana indeks dalam pengukuran Sharpe maupun Treynor dengan menempatkan reksadana Sam Indonesia Equity Fund sebagai reksadana dengan kinerja terbaik.